Minggu, 21 Desember 2014

Enigma





Kulangkahkan kakiku satu persatu menaiki tangga yang tak berujung.



Kerap kali aku bertanya pada diriku sendiri. Kapankah aku akan menghentikan langkahku untuk menghampirimu. Kapankah diriku akan berhenti menaiki tangga hatimu yang tak berujung. Langkah demi langkah kubuat, namun engkau berlari menjauh. Di saat aku ingin berhenti menaiki setiap anak tangga itu, engkau justru berjalan mendekat seakan memberikanku sepercik harapan. Lalu kau pergi berlari menjauh kembali.

Setiap kali bibir ini berucap ingin berhenti. Dorongan hati kecilku tak bisa terbohongi. Sampai kapan aku bertahan dalam kegelapan ini? Sampai kapan aku mempertahankan setiap kepingan perasaan yang justru semakin hari semakin sulit terpecahkan. Sampai kapan rentetan anak tangga ini akan berakhir menuju satu kepastian yang jelas? Sampai saat ini aku hanya dapat berjalan dengan sejuta harapan terpendam.

Sabtu, 13 Desember 2014

About Us






Jika kau sang fajar
Akulah sang senja
Jika kau siang
Akulah sang malam

Jika kau mentari
Akulah sang rembulan
Jika kau cahaya
Akulah kegelapan

Perbedaan berteriak dalam sunyi,
Namun kita tak menghiraukannya
Perbedaan mengoyak meluluhkan hati,
Namun kita bergeming mengabaikannya

Engkau dan aku
Berbeda
Akan tetapi kita tahu
Kita terpaut satu sama lain

Sabtu, 06 Desember 2014

Poetry of The Heart



Saat sang hati ingin menjerit pedih
Tersayatnya luka tak berdarah
Kedua netra itu mulai meratap
Raga yang lemas terkulai
Namun sang mulut enggan menyuarakan


Kala jari-jemari itu menari
Di atas kertas yang usang
Dengan tinta jelaga yang membekas
Menjadikan kata demi kata teruntai
Menjadi jeritan hati yang tak terkemukakan

R
O
C
L
A