Saat sang hati ingin menjerit pedih
Tersayatnya luka tak berdarah
Kedua netra itu mulai meratap
Raga yang lemas terkulai
Namun sang mulut enggan menyuarakan
Kala jari-jemari itu menari
Di atas kertas yang usang
Dengan tinta jelaga yang membekas
Menjadikan kata demi kata teruntai
Menjadi jeritan hati yang tak terkemukakan
Senyum kecut terpatri di bibir itu
Air hangat yang berdesakan keluar dari maniknya
Tatkala ia melihat hasil tarian jemarinya
Seketika perih menyeruak dalam dada
Puisi,
Lantunan emosi jiwa
Perasaan yang tak dapat terpapar
Afeksi yang sukar tersampaikan
Puisi,
Lagu tanpa melodi
Substansi yang berarti
Dari luka perih tak berdarah
Puisi,
Harmoni setiap emosi
Lagu tanpa musisi
Mendalam mengarifi interpretasi
Dari tangisan yang abadi
Puisi,
Laungan dalam sanubari
Bersama
dawat yang menggarit cerita
Di
atas kertas usang yang terabai
Desember, 2014
© PuputWn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar