Kamis, 21 Maret 2013

[FlashFiction] DAMN!

Sebenernya ini buat 1st Anniversary-nya kak ilham sama ce Leni. Tapi udah ketinggalan jauh, gapapa deh ya :3

***

DAMN!

--

“Bagaimana kau bisa?” tanya seseorang padaku sembari menatapku lirih. Aku menatapnya gelisah, tak tau harus jawab apa.Mataku sudah memerah, tubuhku melemas, dadaku terasa sesak, mengapa harus seperti?

“Aku tak tau, aku masih bingung ham. Aku-”ucapanku tepotong, Ilham langsung memelukku. Air mataku mengalir perlahan. Ilham langsung melepaskan pelukanku. Aku menatapnya lirih, Ilham menghapus air mata yang sudah menumpuk dipelupuk mataku.

“Maafkan aku, aku tidak bisa lagi. Aku-” Aku langsung menampar pipi Ilham. Ilham menatapku lirih dan penuh penyesalan.

“Kau benar-benar keterlaluan Ilham, aku benar-benar tak menyangka cintamu hanya sebatas benang yang tipis yang mudah sekali terputus.” ucapku lalu menunduk, Ilham memegang pundakku aku langsung menepisnya. Aku menatap matanya dan mencoba tersenyum.

“Maaf, aku memang tak pantas untukmu. Dia memang lebih cantik dariku dan diapun selaluunggul dariku.” ucapku menatap mata Ilham. Begitu miris nasibku ini, mengapa Ia mengkhianatiku. Dia memutuskan tali yang telah mengikat kami. Dia mencintai Rara, sahabatku. Aku tak masalah dengan Rara, tapi Ilham terlanjur menyakiti hatiku.

“Bukan kau yang tak pantas untukku, tapi akulah yang tak pantas untukmu. Aku terlalu jahat untuk menjadi pendampingmu, disana pasti ada yang lebih mencintaimy. Pasti ada yang lebih baik untuku. Maaf Leni, aku minta maaf.” ucap Ilham, aku memutar tubuhku untuk membelakanginya. Aku menangis sepuasnya disana, hatiku sudah terlanjur sakit. Karenanya, Ilham. Aku membenamkan kepalaku dalam kedua telapak tanganku, aku rasa mataku sudah membengkak saat ini.

Tak terdengar apapun dari belakang, suara Ilham pun tak terdengar lagi. Aku tak peduli! Toh dia pun tak perduli denganku bukan? Tapi benar-benar hening dibelakangku, aku merasa penasaran. Akhirnya akupun membalikan tubuhku perlahan. Terlihat Ilham dan Rara disana, hatiku makin sakit. Tapi hei dia menapa sesuatu. Aku pun melihat sesuatuitu? Itu…

“Suprise!” ucap Ilham dan Rara bersamaan. Ilham mendekat kearahku sembari tersenyum.

“Happy 1st Anniversary!” Ucapnya. Jadi? ARGH DAMN!

Rabu, 13 Maret 2013

Renungan Bulan





          Untuk yang tak pernah memandang bulan...

[FlashFiction] Like Saturn and Neptune

Just need a brave to say love, although you'll never get it. And although our distance like Saturn dan Neptune.

Aku menatap wajahmu lekat. Menatap kedua matamu yang coklat. Yang membuatku sangatterpikat. Kau duduk manis didapanku denganseuntai senyuman yang cukup membuatku terjerat. Aku ingin mengungkapkan semuanya. Mengungkapkan isi hatiku selama bertahun-tahun. Aku hanya butuh keberanin untuk mengatakan cinta. Tapi, kau bagai bintang yang tak bisa kugapai.

“Aku hanya ingin mengatakan, bahwa aku mencintaimu. Walaupun jarak kita seperti saturnus dan neptunus. Aku pun tahu saturnus dan neptunus tidak akan pernah bisa bersatu karena uranus selalu ada ditengah antara saturnus dan neptunus. Hanya itu.” Aku tersenyum, hatiku lega setelah mengatakan itu semua. Kau memandangku bingung.

“Ahh, uranusmu sudah datang. Aku pergi dulu. Selamat tinggal. Abaikan saja yang tadi.” Ucapku lalu bangkit meninggalkanmu disana. Tiba-tiba seseorang menghampirmu dan kamu pun tersenyum dan langsung menggandeng tangannya.

“Maaf ya sayang lama, tadi ada urusan sebentar.”

13 Short Letter For BestFriend

















Satu 

Aku tak menyangka bahwa kita menjadi sepasang sahabat. Ralat, sekarang teman. Padahal dulu kita tak sedekat ini bukan? Kita dekat entah mengapa sekarang semakin menjauh. Aku tau ini salahku, karena, maaf. Aku sengaja menjauh darimu, aku merasa tak pantas menjadi sahabatmu. Bukan salahmu! Tolong jangan menyalahkan dirimu, aku benci itu. Ini salahku.

R
O
C
L
A